Coba-coba slideshare… ^_^

Standar

yeaayyy,, akhirnya punya akun slideshare,

(manfaat belajar ICT, selama ini ga tau apa2 tentang si slideshare ini, hehehe..)

tapi tampilannya masih sederhana, ke depan akan diperbaiki lagi sambil terus belajar, 😉

mau lihat slideshare saya? (mau yaa, mauuu… *maksa, :p)

klik ini guys,

makasih….. ^_^

What is RME?

Standar

Just share….

Yeay! I love mathematics!

How to Design Mathematics Lessons

based on the Realistic Approach?
by: Zulkardi

1. Introduction

This report describes and synthesizes literature that was surveyed on the topic realistic mathematics education (RME). This topic will be part of the literature review chapter of the Ph.D. research proposal. The title of the research is Computer Assisted Curriculum Analysis, Design and Evaluation for Mathematics Education in Indonesia (CASCADE-MEI). The main aim of this study is to develop a computer-support system which supports students  teachers in Indonesia designing mathematics lesson plans based on the realistic approach.

Problem Definition
The literature review started with the following problem definition: ‘how to design mathematics lesson plans based on the realistic approach? This problem definition was split up into several smaller units of questions that focus on one aspect of the problem definition. It was hoped for that the survey would become more manageable. These smaller units have been…

Lihat pos aslinya 76 kata lagi

Perbedaan Struktur Kurikulum 2013 dengan KTSP di Tingkat SMP/MTs

Standar

PERBEDAAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 DENGAN KTSP

DI TINGKAT SMP/MTs

Logo Unsri Warna

 

 

 

 

Oleh :

Nyiayu Fraisa Fatiyah (nyiayufraisa@gmail.com)

Dewi Aprilia (dewi.iyoet@gmail.com)

Iin Sainah (iinsainah71@yahoo.co.id)

 

 

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Abstrak                                         

Kurikulum 2013 resmi diberlakukan di tahun ajaran 2013. Ada beberapa perubahan dalam struktur kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya KTSP. Di dalam struktur kurikulum 2013 terdapat empat Kompetensi Inti yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi Inti ini menggantikan Standar Kompetensi dalam KTSP. Pada kurikulum 2013, mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat Kompetensi Inti tersebut sehingga tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan). Untuk beban belajar selama satu minggu pada kurikulum 2013 pun mengalami penambahan jika dibandingkan dengan KTSP.Guru sebagai ujung tombak dari implementasi kurikulum 2013 ini harus benar-benar memahami muatan dari kurikulum tersebut agar tujuan pendidikan yang tertuang di dalam Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.dapat tercapai.

Kata Kunci : Kurikulum 2013, KTSP, Struktur Kurikulum

 

Pendahuluan

Pertengahan tahun 2012, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mensosialisasikan kurikulum baru yang akan diberlakukan pada tahun ajaran 2013. Di saat awal kemunculan kurikulum baru ini timbul pro dan kontra dari sebagian masyarakat terutama dari kalangan pendidikan. Hal ini dikarenakan  minimnya informasi dan belum meratanya sosialisasi dan pelatihan yang diperoleh satuan pendidikan dan pendidik tentang kurikulum baru tersebut. Di tengah gonjang-ganjing akan perlu tidaknya merubah kurikulum yang selama ini digunakan, pada akhirnya, kurikulum 2013 ini resmi diberlakukan di 6.239 sekolah dari jenjang SD hingga SMA di seluruh Indonesia mulai 15 Juli 2013. Boleh dikatakan kurikulum 2013 ini merupakan pengembangan dari KTSP. Sebelumnya, sejak tahun 2006, sekolah-sekolah di Indonesia telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum ini sudah melalui proses dan tahapan yang panjang dan melibatkan ahli-ahli serta profesional di bidang pendidikan. Latar belakang perlunya perubahan kurikulum menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh bahwa sistem pendidikan di Indonesia harus selalu mengikuti dan menyesuaikan perubahan zaman. Adapun kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

Guru sebagai ujung tombak dari implementasi kurikulum 2013 ini perlu benar-benar memahami muatan dari kurikulum tersebut agar tujuan pendidikan yang tertuang di dalam Permendikbud No. 68 Tahun 2013 yang mendasari diberlakukannya kurikulum 2013 tersebut dapat tercapai. Oleh karena itu, penulis mengambil pokok permasalahan perbedaan struktur KTSP dengan kurikulum 2013 di tingkat SMP/MTs (sesuai dengan tingkat pendidikan penulis). Karena jika dilihat dari strukturnya, kurikulum ini banyak mengalami perubahan dari kurikulum sebelumnya. Struktur kurikulum yang dibahas dalam tulisan ini mencakup isi, mata pelajaran dan alokasi waktu. Makalah ini juga memiliki manfaat untuk guru maupun calon guru yang nantinya akan menerapkan kurikulum 2013. Harapan kami, jika guru benar-benar memahami struktur serta muatan dari kurikulum yang digunakan, guru dapat mengimplementasikan kurikulum untuk kemudian dapat disesuaikan dengan kondisi kelas yang diajarnya.

Pembahasan

1.        Pengertian Struktur Kurikulum

Di dalam UU No.20 Tahun 2003 (UU Sisdiknas) dijelaskan, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Didalam kurikulum 2013, struktur kurikulum dijelaskan sebagai gambaran konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.

Sedangkan dalam KTSP, struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Jika dilihat dari pengembangan kurikulum, pada KTSP kurikulum hanya dikembangkan sampai pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut mengembangkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan menjadi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. Sedangkan pada kurikulum 2013, standar kompetensi itu “berganti nama” menjadi Kompetensi Inti. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian soft skillsdan hard skills. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Pengembangan kurikulum 2013 sudah mencakup silabus, buku teks dan buku pedoman guru. Hal ini bukan berarti mematikan kreativitas guru karena semua telah diatur dalam kurikulum. Akan tetapi memberikan peluang dan kebebasan kepada pendidik dalam proses pembelajaran dan penilaian.

Adapun karakteristik kurikulum 2013 yang terdapat dalam Lampiran Permendikbud No. 68 Tahun 2013 yaitu :

1.    mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2.    sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3.    mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4.    memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5.    kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6.    kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7.    kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

2.    Mata Pelajaran                       

Di dalam KTSP, mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda. Tiap jenis konten pembelajaran pun diajarkan terpisah. Sedangkan pada kurikulum 2013, mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat Kompetensi Inti tiap kelas. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan). Pada Kurikulum 2013 ini, pengurangan mata pelajaran sekolah akan terjadi di tingkat SD dan SMP. SMP yang semula mempunyai 12 mata pelajaran, pada tahun 2013 hanya akan mempunyai 10 mata pelajaran. 10 mata pelajaran tersebut yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Muatan Lokal, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan Prakarya.Bahasa Indonesia berperan sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge. Ditingkat SMP, semua mata pelajaran akan mempergunakan Tekonologi Informasi Komunikasi (TIK) didalam kelas. Hal ini memungkinkan pemakaian laptop atau gadget oleh siswa di dalam proses belajar mengajar.

Pada proses pembelajaran, Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi  dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. Selain itu, belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di  lingkungan sekolah dan masyarakat  karena guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sedangkan sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan teladan.

3.        Beban Belajar

Beban belajar selama satu minggu pada kurikulum 2013 mengalami penambahan jika dibandingkan KTSP. Pada KTSP, beban belajar 32 jam dengan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Sedangkan pada kurikulum 2013, beban belajar menjadi 38 jam setiap minggu. Alokasi waktu satu jam pembelajaran baik dalam kurikulum 2013 maupun KTSP adalah 40 menit.

Beberapa mata pelajaran yang bertambah jamnya yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya dan Keterampilan termasuk ke dalam muatan lokal. Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler di mana Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di setiap tingkat pendidikan.

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Selain itu, bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

Beban belajar tingkat SMP/MTs pada kurikulum 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :       

No

Komponen

VII

VIII

IX

1

Pendidikan Agama

3

3

3

2

Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan

3

3

3

3

Bahasa Indonesia

6

6

6

4

Matematika

5

5

5

5

Ilmu Pengetahuan Alam

5

5

5

6

Ilmu Pengetahuan Sosial

4

4

4

7

Bahasa Inggris

4

4

4

8

Seni Budaya (termasuk mulok)

3

3

3

9

Pend. Jasmani, OR & Kesehatan

(termasuk mulok)

3

3

3

10

 Prakarya  (termasuk mulok)

2

2

2

Jumlah

38

38

38

 

Penutup

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak perbedaan antara struktur kurikulum 2013dengan KTSP di tingkat SMP/MTs. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai hal. Pertama, dari pengertian struktur kurikulum.Kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar kompetensi mata pelajaran dan menggantinya dengan sebuatanKompetensi Inti. Kedua, jumlah mata pelajaran pada kurikulum 2013 lebih sedikit dibandingkan dengan KTSP. Ketiga, kurikulum 2013 menuntut pembelajaran dilakukan dengan berbagai macam pendekatan yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran.Berbeda dengan KTSP yang masih menggunakan pendekatan untuk masing-masing mata pelajaran. Keempat, beban belajar yang dicantumkan pada kurikulum 2013 mengalami penambahan dibanding KTSP. Dan yang kelima, pengembangan kurikulum 2013 mencakup silabus, buku teks, dan buku pedoman guru, berbeda dengan KTSP yang hanya sampai pada kompetensi dasar.

Itulah beberapa perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat perbedaan yang cukup jauh antara kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan esensial antarakurikulum 2013 dan KTSP. Misalnya pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Namun masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis memberikan saran kepada pembaca untuk terus memantau pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah  masing-masing serta turut berperan aktif dalam menggali dan mengembangkan kurikulum agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

 

Daftar Pustaka

 

Estri Murwani. 2013. Perbedaan Struktur Kurikulum 2013 dengan KTSP pada Tingkat SD/MI. blogspot.com. (Online), diakses 6 September 2013

 

Fathur Rokhman. 2013. Harapan Besar Implementasi Kurikulum 2013. Sisdiknas (Online), diakses 7 September 2013

 

FKIP Unsri. Download Struktur Kurikulum 2013. FKIP Unsri (Online), diakses 9 September 2013

 

FKIP Unsri. Download Elemen Perubahan Kurikulum 2013. FKIP Unsri (Online), diakses 9 September 2013

 

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013. Sisdiknas, Jakarta

 

 

 

 

 

BIODATA PENULIS

 

*        Nama                                      : Nyiayu Fraisa Fatiyah

Tempat, Tanggal Lahir         : Padang, 13 Juli 1982

Tempat Tugas                        : SMPN 2 Indralaya Utara, Ogan Ilir

 

*        Nama                                      : Dewi Aprilia

Tempat, Tanggal Lahir         : Pangkalan Balai, 11 April 1982

Tempat Tugas                        : SMPN 3 Rantau Bayur, Banyuasin

 

*        Nama                                      : Iin Sainah

Tempat, Tanggal Lahir         : Palembang, 28 Juli 1971

Tempat tugas                         : SMPN 20 Palembang